Kau tau apa tantangan terbesar dari orang
minoritas? Maksudku kaum pelangi, itu minoritas juga kan? Cacian, makian,
penghindaran. Itu mungkin terlalu ekstrim. Buatku sekarang tantangan terbesar
adalah menahan godaan. Gimana gak godaan kalau tiap hari disuguhi pemandangan
yang bikin ngiler. Pasti kau juga akan mengalaminya kalau ada di posisisku.
Tiap hari harus melihat rentetan cowok-cowok segar nan menggairahkan berlalu
lalang di depan matamu. Gak cukup cuma wajahnya yang oke tapi juga bodi mereka
yang pasti bikin kita nelen ludah. Kau tahu kan betapa kerennya ana-anak yang
gila olahraga, badan keker, bodi oke, dan cara berpakaiannya itu laoh yang
serampangan. Maksudnya terlal cuek, bukan berantakan kaya begajulan juga sih.
Kau tahu kan maksudku dengan cuek dalam
berpakaian? Yups, hobi berpakaian mini, ketat dan seksi. Gimana gak, keluar
rumah cuma pake celana pendek atau
celana bola yang kalau gak mini ya ketat karena emang badannya yang gempal.
Belum lagi kalau di dalam rumah. Toples. Memamerkan dada dan perutnya yang rata
dan melambai lambai pengen dipeluk. Gak cukup sampai disitu, dengan celana
pendeknya kadang karet celana dalamnya pasti kelihatan. Atau emang sengaja
diperlihatkan? Entahlah. Atau garis celana dalamnya yang tercetak jelas dari balik
celana pendeknya. Bahkan yang lebih ekstrim lagi kadang ada juga yang
sepertinya membiarkan “juniornya” tak bercelana dalam alias cuma pake celana
pendek doang. Ahasil terlihat tonjolan yang menggantung diselakangannya.
Benar-benar godaan bukan?
Belum cukup sampai disitu aja. Jika kau juga
penganut aliran fethis akut, kau juga harus lebih menjaga diri. Di depan kost
mereka pasti akan terpampang berbagai jenis dan merek celana dalam yang pasti
membuat sesuatu dicelanamu sedikit bangun. Apalagi kalau kau juga punya
imajinasi yang tinggi. Kau akan dapat membayangkan kalau “segitiga” yang
terpampang didepan matamu itu sedang dipakai oleh si empunya. Lebih lagi kalau
kau tahu siapa si pemilik dan ternyata dia adalah sosok seksi dan memikat.
Tentu kau harus tahan untuk membiarkan isi celanamu mengeras dan membuatmu
sesak.
Itu yang aku alami selama ini. Benar-benar
berat bukan? Untungnya aku cukup kuat untuk menjaganya. Walaupun akhirnya dua
buah CD akhirnya sukses kujadikan souvenir. Dan tiga manusia istimewa pernah
merasakan sensasi tanganku yang mampir di “tongkat ajaib”-nya. Oke, aku akui
itu belum bisa kukatakan kalau aku cukup kuat. Tapi bukankan itu sudah cukup
lumayan, mengingat aku sudah lama berkubang disini dan “hanya” mereka saja yang
menjadi korbanku? yah walaupun
benih-benihku akhirnya harus tertumpah dengan seringnya karena godaan itu,
hheee. Tapi wajar kan? Namanya juga remaja, dan sekarang tentu sedang liar-liarnya
mengeksplorasi diri. Imajinasi-imajinasi liar tentu tak dapat dicegah kalau
harus muncul di otak kita. Mereka kan tak pernah diundang, tapi tiba-tiba
muncul begitu saja. Jadi bukan salahku dong, heeeee :ngeles:
Buat terakhir kali akan aku sebutkan beberapa
kumbang yang membuatku ingin menangkapnya. Ada AML, manusia jangkung sang pemilik
dua souvenirku. MFA, sosok sedih yang selalu kurindukan “kedutan” paginya. WR,
sosok yang pertama kali menggodaku yang diawal aku disini membuatku selalu ON.
AD, sosok yang pertama merasakan mulutku bersarang di ”sana”. RB, AP, GB, EA,
ZJ, FB, FR, dan masih banyak lagi yang membuatku pasti melirikkan mata ini ke
sosoknya. Dan yang saat ini sedang gress dipikiranku, JMSB dan MGB mereka akan
membuatku selalu menjadi alasanku untuk meninggalkan kota ini. Hmmm, malah jadi
sedih-sedihan gini nih, kamu sihh,, huuuu
Udah deh,
sampai sini aja kali ini, kapan-kapan kita sabung lagi yah. Banyak banget
soalnya yang pengen aku ceritain ke kamu. Byeeeee
Penghujung
malam
10
September 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar