Jumat, 11 September 2015

Godaan


Kau tau apa tantangan terbesar dari orang minoritas? Maksudku kaum pelangi, itu minoritas juga kan? Cacian, makian, penghindaran. Itu mungkin terlalu ekstrim. Buatku sekarang tantangan terbesar adalah menahan godaan. Gimana gak godaan kalau tiap hari disuguhi pemandangan yang bikin ngiler. Pasti kau juga akan mengalaminya kalau ada di posisisku. Tiap hari harus melihat rentetan cowok-cowok segar nan menggairahkan berlalu lalang di depan matamu. Gak cukup cuma wajahnya yang oke tapi juga bodi mereka yang pasti bikin kita nelen ludah. Kau tahu kan betapa kerennya ana-anak yang gila olahraga, badan keker, bodi oke, dan cara berpakaiannya itu laoh yang serampangan. Maksudnya terlal cuek, bukan berantakan kaya begajulan juga sih.
Kau tahu kan maksudku dengan cuek dalam berpakaian? Yups, hobi berpakaian mini, ketat dan seksi. Gimana gak, keluar rumah cuma pake celana pendek  atau celana bola yang kalau gak mini ya ketat karena emang badannya yang gempal. Belum lagi kalau di dalam rumah. Toples. Memamerkan dada dan perutnya yang rata dan melambai lambai pengen dipeluk. Gak cukup sampai disitu, dengan celana pendeknya kadang karet celana dalamnya pasti kelihatan. Atau emang sengaja diperlihatkan? Entahlah. Atau garis celana dalamnya yang tercetak jelas dari balik celana pendeknya. Bahkan yang lebih ekstrim lagi kadang ada juga yang sepertinya membiarkan “juniornya” tak bercelana dalam alias cuma pake celana pendek doang. Ahasil terlihat tonjolan yang menggantung diselakangannya. Benar-benar godaan bukan?
Belum cukup sampai disitu aja. Jika kau juga penganut aliran fethis akut, kau juga harus lebih menjaga diri. Di depan kost mereka pasti akan terpampang berbagai jenis dan merek celana dalam yang pasti membuat sesuatu dicelanamu sedikit bangun. Apalagi kalau kau juga punya imajinasi yang tinggi. Kau akan dapat membayangkan kalau “segitiga” yang terpampang didepan matamu itu sedang dipakai oleh si empunya. Lebih lagi kalau kau tahu siapa si pemilik dan ternyata dia adalah sosok seksi dan memikat. Tentu kau harus tahan untuk membiarkan isi celanamu mengeras dan membuatmu sesak.
Itu yang aku alami selama ini. Benar-benar berat bukan? Untungnya aku cukup kuat untuk menjaganya. Walaupun akhirnya dua buah CD akhirnya sukses kujadikan souvenir. Dan tiga manusia istimewa pernah merasakan sensasi tanganku yang mampir di “tongkat ajaib”-nya. Oke, aku akui itu belum bisa kukatakan kalau aku cukup kuat. Tapi bukankan itu sudah cukup lumayan, mengingat aku sudah lama berkubang disini dan “hanya” mereka saja yang menjadi korbanku?  yah walaupun benih-benihku akhirnya harus tertumpah dengan seringnya karena godaan itu, hheee. Tapi wajar kan? Namanya juga remaja, dan sekarang tentu sedang liar-liarnya mengeksplorasi diri. Imajinasi-imajinasi liar tentu tak dapat dicegah kalau harus muncul di otak kita. Mereka kan tak pernah diundang, tapi tiba-tiba muncul begitu saja. Jadi bukan salahku dong, heeeee :ngeles:
Buat terakhir kali akan aku sebutkan beberapa kumbang yang membuatku ingin menangkapnya. Ada AML, manusia jangkung sang pemilik dua souvenirku. MFA, sosok sedih yang selalu kurindukan “kedutan” paginya. WR, sosok yang pertama kali menggodaku yang diawal aku disini membuatku selalu ON. AD, sosok yang pertama merasakan mulutku bersarang di ”sana”. RB, AP, GB, EA, ZJ, FB, FR, dan masih banyak lagi yang membuatku pasti melirikkan mata ini ke sosoknya. Dan yang saat ini sedang gress dipikiranku, JMSB dan MGB mereka akan membuatku selalu menjadi alasanku untuk meninggalkan kota ini. Hmmm, malah jadi sedih-sedihan gini nih, kamu sihh,, huuuu
Udah deh, sampai sini aja kali ini, kapan-kapan kita sabung lagi yah. Banyak banget soalnya yang pengen aku ceritain ke kamu. Byeeeee

Penghujung malam
10 September 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar