Selasa, 22 September 2015

Dibalik Diam

Karena dengan diammu, kau lebih dapat memaknai arti cinta yang sebenarnya.

Kau tahu bagaimana rasanya jatuh cinta? Selalu terlihat bahagia, senyam senyum gak jelas, dan suka malu malu meong kalau ketemu dengan si dia. Tapi kadang tak semuanya semenyenangkan dan seindah itu. Ada pendapat yang menyatakan kalau jatuh cinta itu pekerjaan paling menyakitkan di dunia. Benar, benar sekali. Apalagi kalau cinta itu cinta yang bertepuk sebelah tangan. Entah Karena tak direspon oleh si pujaan hati atau karena keadaan yang tak memungkinkan untuk mengungkapkannya. Alhasil cinta itu hanya dipendam. Mungkin karena tak berani mengungkapkan atau memang karena keadaan yang tak mengijinkan untuk mencintai doi. Bukan karena berbeda, ini justru karena sama. Sama jenis kelaminnya!!!
Tapi buatku cinta tetap suci. Yah, karena memang Tuhan-lah yang menciptakan cinta itu sendiri. Hanya kita saja yang kadang menyalahgunakan dan menyalahartikan. Jadi tak masalah rasanya kalau cinta itu tetap dipendam, toh gak menyakitkan atau melukai orang lain bukan? Buatku cukup melihatnya bahagia. Cukup. Terdengar agak munafik memang, tapi terserahlah apa kata orang. Bukan mereka juga kok yang merasakannya. Hatiku ini yang merasakan jadi peduli amat dengan orang lain.
Terus, apa sih yang membuatmu bertahan dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan? Cuma satu alas an, CINTA. Titik, tak kurang dan tak lebih. Masalah bertepuk sebelah tangan atau tidak, menurutku sih yang kurasakan bukan bertepuk sebelah tangan. Menurutku lebih tepat disebut cinta yang diam, tersembunyi. Secret Love.
Memangnya apa yang istimewa dari dia yang membuatmu rela mencintainya?
Simple sih. terlepas dari cinta yah. Dia luar biasa manis. Bahkan lebih manis dari madu, gula ataupun permen yang katanya paling manis. Coba tanyakan komentar orang lain tentangnya, pasti mereka setuju kalau dia manis. Kalau kau ingin tau, bayangkan merekahnya mawar yang tengah mekar. Semanis dan sesegar itulah wajahnya. Selain wajahnya aku paling menyukai bibirnya, bibirnya seperti ceri, terlihat begitu manis dan menggoda, bahkan hanya dengan melihatnya kau akan merasakan aroma manisnya. apalagi kalau kau melihat senyumnya, kau takkan tahan untuk menjaga agar detak jantungmu tak berdebar lebih kencang dari biasanya. Jadi bisa dibayangkan kan bagaimana kombinasi wajah yang segar dan bibir yang merekah nan manis? Perfecto. Haha
            Sudah bisa kau bayangkan betapa indahnya dia?
Kalau masih belum terasa indahnya, kutambahkan lagi kadar manisnya. Selain segar dan manis wajahnya memancarkan aura manja dan unyu-unyu. Itu yang bikin gemes. Apalagi kalau ia tengah menunjukkan wajah cemberutnya. Sumpah itu bikin meleleh. Pengen rasanya naro kedua telapak tangan ini dikedua pipinya terus kutarik dalam pelukanku. Wajahnya yang seperti itu bikin kita punya naluri buat melindunginya. Rasanya gak ingin kalau dia merasa sedih, apalagi tersakiti. Walaupun wajahnya justru berlipat kali lebih mempesona kalau dia sedang cemberut, merajuk atau manja-manja gimana gitu, heee.
            Selain factor fisik?
Oke, jujur kalau aku belum mengetahuinya terlalu dalam. Tapi dari image pertamanya, dia terlihat orang yang baik. Supel. Karena dia dulu yang mengajakku berkenalan. Dia juga tipe orang yang punya sopan santun yang baik. Sepenglihatanku sih seperti itu. Mudah sekali mengumbar senyumnya yang super memikat itu. Tentu sesuai porsinya, tak selebay makhluk alay atau makhuk tak waras. Rajin, rapi, dan disiplin. Terlihat dari tampilannya yang jauh dari kata acak-acakan. Sederhana memang, tapi justru itu yang membuatnya terlihat good looking. Kau pasti takkan malu menggandengnya ke kondangan, hahah. Dijamin. Justru malah mungkin ia akan terlihat lebih beraura dari si penganti. Jadi kau juga harus hati-hati saat menggandengnya, banyak mata nanar yang siap menyerobotnya dari gandenganmu. Haaa. Berlebihan? Biar. Memang seperti itu kenyataannya.
            Oke, kira-kira itulah alasan kenapa aku rela memendam cinta kepadanya. Kalau kau masih menyangkalnya dan hanya menganggapku mengagumi saja tanpa ada tindakan nyata, kau salah besar. Cinta yang diam itu bukan sepenuhnya diam. Kau bisa menunjukkan pada dunia bahwa kau mencintainya. Tentu tanpa menyebutkan siapa dia. Kau bisa mendoakan ia agar selalu dalam lindunga-Nya. Bukankah itu yang paling ia butuhkan? Kau juga bisa membuat puisi, cerpen, ataupun novel yang menggambarkan cintamu padanya. Lebih positif bukan. Atau kau juga bisa memberikan perhatian atau bantuan kepadanya saat ia memang membutuhkan bantuanmu. But, sewajarnya saja. Tak perlu kau bertingkah lebay dengan mengiriminya pesan-pesan romantic seperti abege labil. Cukup memberinya semangat ketika ia sedang down seperti halnya orang lain, berikan ucapkan selamat atas keberhasilannya. Setidaknya ia tahu kalau kau peduli dengannya. Mungkin ia justru akan menganggapmu sahabat, bukankan itu lebih baik?
            So, cinta bukanlah sesuatu yang perlu diumbar-umbar secara lebay agar orang lain tahu. Cinta adalah tindakan. Bukan dalam hal mengungkapkan perasaan, tetapi lebih dari itu. Cukup hanya hatimu dan Tuhan yang tahu perasaanmu terhadapnya. Sebagai bentuk cintamu lakukan hal yang positif. Bukankah ia juga akan mendapat pahala karena ia yang menjadikanmu termotivasi, terinspirasi, atau apalah nama lainnya untuk berbuat positif. Jangan kau rusak hal indah dalam hidupmu dan hidup orang lain, karena ambisi dan nafsu yang kau labeli kata bernama CINTA.

Terima kasih kau telah membuatku lebih tahu tentang cinta. Belajar tentang cinta.
Dan memaknai cinta lebih baik. Karenamu juga dapat kutuangkan apa yang ada dalam kepala dan hatiku ini menjadi sebuah rangkaian kata ini.
Terima kasih JCW, Aku mencintaimu.

23 Agustus 2015,
saat pertama kali aku melihatmu,
 saat aku mulai mencintaimu
hingga sekarang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar